Interaksi Manusia Mempengaruhi Ekosistem
Makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi
jumlahnya bermacam-macam, baik yang hidup di daratan maupun di lautan. Terdapat
berbagai variasi dan bentuk makhluk hidup yang hidup pada suatu daerah.
Variasi–variasi inilah yang menunjukkan bahwa makhluk hidup itu mempunyai
keanekaragaman.
Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang berbeda jenis dan spesiesnya. Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain–lain. Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup.
Keanekaragaman makhluk hidup bisa menjadi
tidak stabil apabila terdapat campur tangan manusia untuk memanfaatkan lingkungan.
Semakin meningkat jumlah populasi manusia, maka semakin banyak pula sumber daya
alam yang harus diambil untuk memenuhi kebutuhannya. Jika manusia tidak bisa
mengelola lingkungan dengan baik maka akan menyebabkan pencemaran lingkungkan.
Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah
terkontaminasinya komponen fisik dan biologis dari sistem bumi dan atmosfer,
sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan. Kontaminasi tersebut
bisa berasal dari kegiatan manusia ataupun proses alam, yang menyebabkan
kualitas lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sesuai dengan seharusnya.
Pencemaran dapat diartikan sebagai
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain
ke dalam lingkungan. Zat pencemar dikenal juga dengan istilah limbah (sampah).
Limbah merupakan bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi,
seperti kegiatan rumah tangga yang kehadirannya dapat berdampak negatif bagi
lingkungan. Berdasarkan sifatnya limbah dapat digolongkan menjadi limbah cair,
limbah padat, limbah daur ulang, limbah organik, dan limbah bahan berbahaya
beracun (B3).
Adapun jenis-jenis pencemaran adalah sebagai berikut:
1) Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan terjadinya
perubahan penurunan kualitas air di suatu tempat perairan seperti laut, sungai,
danau, dan air tanah. Penyebab pencemaran air adalah limbah pabrik atau limbah rumah
tangga. Bahan pencemar berupa bahan kimia yang mengandung racun,
mudah mengendap, mengandung radioaktif, panas, dan pembongkarannya
banyak memerlukan oksigen.
Polutan yang menyebabkan pencemaran air harus diuraikan. Penguraian
polutan tersebut memerlukan banyak O2 sehingga menyebabkan kekurangan
O2 dalam air yang berpengaruh terhadap kehidupan di air. Banyak ikan
yang mati karena kekurangan oksigen. Pencemaran air menyebabkan air
berwarna hitam, kotor, dan berbau busuk. Pencemaran nitrogen dalam
perairan menyebabkan eutrofikasi, yaitu ledakan pertumbuhan tumbuhan
air, seperti eceng gondok.
Air yang tercemar dapat dikurangi kadar pencemarannya dengan cara
menyaring, mengencerkan, dan mengendapkan. Pabrik-pabrik diwajibkan
menampung dan mengolah limbah, WC pada setiap rumah tangga perlu
dilengkapi dengan septic tank
2) Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuk dan
bercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer, sehingga memunculkan
polusi udara. Bahan pencemar udara umumnya berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil yang tidak sempurna oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit
listrik, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Dari pembakaran tersebut
akan dihasilkan gas dan asap yang sangat membahayakan.
Bahan-bahan yang dapat mencemari udara adalah oksida karbon
(CO2 dan CO), oksida belerang (SO2 dan SO), senyawa hidro karbon
(CH4 dan C2 H2), partikel cair (asam sulfat, asam nitrat) dan lain-lain
3) Pencemaran Tanah (Darat)
Pencemaran tanah atau darat merupakan penurunan kualitas tanah akibat masuknya ke dalam polutan ke lingkungan tanah, berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme.. Bahan pencemaran tanah berasal dari limbah pabrik, limbah rumah tangga, dan bahan-bahan rongsokan. Bahan pencemar yang sukar dihancurkan oleh miroba adalah plastik, stiroform, kaca, dan lain-lain. Untuk mengurangi pencemaran ini banyak hal yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendaur ulang bahan-bahan tersebut.
Penyebab pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya adalah manusia. Sadar atau tidak manusia telah berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Mulai dari pertambahan jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya sumber-sumber zat pencemaran sehingga alam tak mampu menetralisir. Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor rusaknya lingkungan, diantaranya: Penggunaan kantong plastik secara massif, Pembuangan sampah dan limbah deterjen ke sungai Pembuangan limbah elektronik yang tak esuai aturan, Pembakaran hutan, Penggunaan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan lebih banyak polusi, Pembuangan limbah pabrik atau kotoran ke sungai,Penebangan hutan yang mengakibatkan hutan tak mampu menyerap karbon-dioksida lebih banyak, dan lain-lain.
Jika kerusakan lingkungan terus dibiarkan, maka akan berdampak pada makhluk
hidup. berikut dampak kerusakan lingkungan:
1) Hewan dan tumbuhan kehilangan habitatnya
Alam menjadi habitat bagi setiap satwa
yang ada di muka bumi ini. Di alam hiduplah berbagai jenis satwa baik yang
dilindungi maupun yang tidak dilindungi. Jika terjadi kerusakan alam, satwa
menjadi kehilangan habitat aslinya. Terutama satwa yang hidup di dalam hutan.
Ketika hutan tersebut rusak maka banyak sekali satwa yang menjadi kehilangan habitat
aslinya
2) Makhluk hidup kehilangan sumber makanan
Alam menyediakan berbagai jenis makanan
untuk satwa di muka bumi ini. Ketika alam menjadi rusak maka ketersediaan
makanan tersebut menjadi tidak ada. Hal itu dikarenakan satwa bergantung kepada
alam terutama yang makanan sehari-harinya mengandalkan dari alam seperti
omnivora maupun herbivora.
3) Kepunahan
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan
untuk bisa bertahan hidup. Namun jika
makanan tersebut tidak tercukupi dengan baik maka satwa tersebut akan menjadi
lemah dan bisa menjadi punah. Tidak hanya satwa saja yang menjadi korban. Oleh
sebab itu penting sekali untuk membuat alam menjadi lestari dan terhindar dari
kerusakan.
4) Bencana
Kerusakan lingkungan tidak hanya berdampak
pada hewan dan tumbuhan saja tapi juga berdampak pada manusia itu sendiri. Akibat
dari ulah manusia itu sendiri beberapa musibah yang menimpa, misalnya dalam
bentuk banjir, tanah longsor, polusi udara, meningkatnya jumlah dan kualitas
penyakit, dan banyak lagi.
Daftar Pustaka
Efri Roziaty, Annur Indra Kusumadani, & I. A. (2017). Biologi
Lingkungan. Muhammadiyah University Press.
https://books.google.co.id/bookshl=id&lr=&id=pZlUDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP2&dq=
Wahono Widodo, Fida Rachmadiarti, dan S. N. H. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam
SMP Kelas VII (edisi ke-4). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2017.
http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/6910
Wasis & Sugeng, Y. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 1:
SMP/MTs Kelas VII. Departemen Pendidikan Nasional.
Komentar
Posting Komentar