Interaksi antar komponen makhluk hidup
Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Pola interaksi yang terjadi adalah antara komponen biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi antar sesama komponen biotik.
1) Kompetisi
Kompetisi merupakan bentuk interaksi antara dua organisme yang dapat merugikan kedua belah pihak. Kompetisi terjadi antara dua individu yang berada dalam satu komunitas. Kompetisi terjadi biasanya dalam hal perebutan sumber makanan, habitat atau pasangan. Persaingan terjadi baik antar individu sejenis maupun antar individu lain jenis namun menempati daerah yang sama.
Gambar 2.2
contoh kompetisi singa
Sumber:
wisnuadi.com
2) Predasi
Predasi
merupakan bentuk interaksi antar organisme yang salah satu berperan sebagai
pemangsa dan lainnya sebagai mangsa. Predator tidak dapat bertahan hidup tanpa
adanya mangsa. Namun, adanya predator berfungsi untuk mengendalikan populasi
mangsa, dikarenakan predator tidak ada dalam suatu ekosistem maka populasi
mangsa akan meledak.
Gambar 2.3 cheetah menggigit zebra
Sumber: Ilmupelajaran.com
3) Simbiosis
Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama
antara dua individu yang berbeda jenis. Macam-macam
simbiosis, sebagai berikut:.
a) Simbiosis
mutualisme, simbiosis ini merupakan suatu hubungan dua jenis individu yang
saling memberikan keuntungan satu sama lain. Contoh dari simbiosis ini adalah
antara jamur dan akar pohon pinus. Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus,
sedangkan pohon pinus mendapatkan garam mineral dan air lebih banyak jika
bersimbiosis dengan jamur.
b) Simbiosis
komensalisme, simbiosis ini merupakan suatu hubungan interaksi dua jenis
individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain
tidak dirugikan. Contoh dari simbiosis ini adalah antar tanaman anggrek dengan
pohon mangga. Tanaman anggrek mendapatkan keuntungan berupa tempat hidup,
sedangkan pohon mangga tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari
keberadaan tanaman anggrek tersebut.
c) Simbiosis parasitisme, simbiosis ini
merupakan hubungan dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah
satu pihak dan pihak yang lain dirugikan. Contoh dari simbiosis ini adalah
adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut memperoleh keuntungan dari
manusia berupa darah yang diisap sebagai makanannya sedangkan manusia akan
merasakan gatal pada kulit dikepalanya.
Gambar
2.5 contoh simbiosis (a) mutualisme, (b) parasitisme, (c) komensalisme
Sumber: pixabay
4) Antibiosis
Antibiosis
merupakan bentuk interaksi antar makhluk hidup, dimana makhluk hidup yang satu
berperan sebagai penghambat pertumbuhan makhluk hidup lainya.
Gambar 2.6 zat anti jamur pada brokoli
Sumber: materikimia.com
b.
Interaksi dalam Suatu
Ekosistem Membentuk Suatu Pola
Ekosistem merupakan sistem
ekologi yang terbentuk karena adanya interaksi timbal balik antar makhluk hidup
dengan lingkunganya. Secara alami ekosistem
berada dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ini akan terganggu bila ada
gangguan dari luar, seperti bencana alam atau campur tangan manusia. Komponen
ekosistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling bergantung. Alam akan
mengatur ekosistem sedemikian rupa sehingga perbandingan antara jumlah produsen
dan konsumen selalu seimbang.
Keseimbangan ekosistem dapat
terpelihara apabila komposisi didalamya berada pada
keadaan seimbang. Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi
peristiwa makan dan dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi yang ada pada suatu organisme. Peristiwa makan
dan dimakan antara makhluk hidup dalam suatu ekosistem akan membentuk
rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
a) Rantai makanan
Dalam suatu ekosistem
terjadi peristiwa makan dan dimakan dalam suatu garis lurus yang disebut rantai makanan. Rantai makanan ini
terjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu jenis konsumen pertama,
konsumen pertama dimakan oleh satu jenis konsumen kedua, dan seterusnya.
Konsumen yang menjadi pemakan terakhir disebut konsumen puncak. Rantai makanan
terjadi di berbagai ekosistem. Diantara rantai makanan tersebut terdapat pengurai.
Karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan mati dan diuraikan oleh pengurai.
Gambar 2.6 rantai
makanan dalam ekosistem
Sumber: emodulkemendikbud.go.id
b) Jaring-jaring makanan
Apabila rantai-rantai
makanan dikombinasikan atau digabung maka terbentuklah jaring makanan. Jaring
makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang tumpang tindih dalam
ekosistem. jaring-jaring makanan selalu berawal dari produsen dan diakhiri oleh
pengurai. Bahan-bahan yangdiuraikan itu akan kembali digunakan oleh produsen,
sehingga daur materi dan energi tidak pernah terputus.
Gambar 2.7 jaring-jaring makanan
Sumber: informazone.com
c)
Piramida makanan
Piramida
makanan merupakan suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi
jumlah biomassa dan energi dari produsen
sampai
konsumen puncak dalam suatu ekosistem. Komposisi biomassa terbesar terdapat
pada produsen yang menempati dasar piramida. Piramida makanan dengan satu
puncak berarti hanya terdapat satu jenis
karnivora
yang menempati puncak piramida (konsumen puncak).
Piramida makanan pada
ekosistem terdiri dari produsen berupa tumbuhan dan pepohonan. Selanjutnya di
atasnya berupa konsumen II yaitu hewan herbivora, konsumen II yaitu karnivora
primer, dan terakhir konsumen puncak yaitu karnivora atas.
Gambar 2.8 piramida makanan pada suatu ekosistem
Sumber: viralesia.com
Daftar Pustaka
Wahono Widodo, Fida Rachmadiarti, dan S. N. H. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam
SMP Kelas VII (edisi ke-4). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2017.
http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/6910
Wasis & Sugeng, Y. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 1: SMP/MTs Kelas VII. Departemen Pendidikan Nasional.
Winarsih, A. dkk. (2008). IPA Terpadu: SMP/MTS Kelas VII. Gramedia Widiasarana.
Komentar
Posting Komentar